Senin, 07 Januari 2013
Evaluasi Kinerja pada Karyawan yang Mengalami Mutasi (menggunakan PAPI Konstrick)
A. Sejarah PAPI Kostick
PAPI Kostick dibuat oleh Max Martin Kostick, Professor of Industrial Psychology at Boston State
College, di Massachusetts, USA, awal 1960-an. Di Indonesia diperkenalkan sekitar tahun 1980 dan berkembang dengan cepat menjelang akhir 1990-an. PAPI Kostick Berbentuk Self report inventory.
Tujuan awal Kostick adalah untuk mendesain suatu instrumen yang Mempunyai dasar teoritis yang kuat, administrasinya sederhana, lengkap dan berhasil serta dapat digunakan oleh non-psychologists, menghindari penafsiran dan istilah-istilah klinis, mencakup aspek kepribadian yang relevan dengan tempat kerja secara lengkap, menjadi alat utama dalam diskusi dan konseling.
B. Keunggulan PAPI Kostick
1. PAPI-I menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan pernyataan yang setara. Sangat sulit untuk melakukan faking/ manipulasi.
2. Karakter bebas dan membentuk komponen dasar kepribadian.
3. Item-item pendek, ringkas
4. Administrasi, skoring, dan analisis konfigurasinya mudah
5. Interpretasi logik dan spesifik sehingga dapat difahami dengan jelas oleh tester maupun testee.
6. Dapat dimanfaatkan oleh konselor, manajer HRD, interviewer, dll. Termasuk yang bukan psikolog
7. Sangat berguna untuk evaluasi karyawan karena menggambarkan administration styles dan dapat digunakan 2 orang/ lebih untuk mengetahui hubungan atasan bawahan dan mengembangkan solusi interpersonal
8. Memberikan umpan balik pada yang bersangkutan dan mendiskusikannya. Hasil tes menyediakan banyak informasi bagi tester/ pemberi kerja untuk berdiskusi dengan responden secara terbuka, jujur dan pemberian umpan balik. Diskusi untuk feedback ini adalah elemen kunci dalam proses PAPI.
9. Pemikiran yang mendasarinya adalah tidak mungkin untuk mengurangi penilaian terhadap seorang berdasarkan skor testnya saja dan mengasumsikan bahwa seseorang dapat membuat judgment dan interpretasi hanya berdasar informasi yang terbatas tersebut.
10. Bagi peserta tes, diskusi umpan balik dapat memberi kesempatan untuk menjelaskan dan menelaah profil mereka; memverifikasi atau menyangkal hipotesis yang dihasilkan oleh profil.
PAPI Kostick (Perception and Preference Inventory)
- PAPI adalah suatu inventori pilihan pekerjaan.
- Alat ini menguji gaya pribadi individu di tempat kerja sebagai hasil dari kebutuhan dan kepercayaan mereka di dalam menyelesaikan peran yang berbeda.
- Alat ini meneliti motivator, gaya kepemimpinan, level energi, lingkungan sosial, gaya pekerjaan, temperamen dan hubungan dengan atasan PAPI Needs
- Dinyatakan dalam penyataan yang diinginkan/ disukai, misalnya ‘ Aku suka melakukan hal-hal baru ’
- Mengukur pilihan individu untuk bertindakdengan cara tertentu berdasarkan apa yang telah terjadi , suatu perkiraan ‘ kecenderungan umum’
- Faktor penentu perilaku internal
- Bertujuan untuk mendapat “need satisfaction” dan menghindari “need frustration
- Kebutuhan yang tidak dipenuhi atau disalurkan sewajarnya mungkin mengakibatkan perilaku dysfunctional
- Serupa dengan kebutuhan Murray pada Edwards Personal Preference Schedule dalam mengukur trait kepribadian yang stabil.
10 Need scales
1. Need to control others (P)
2. Need for rules and supervision (W)
3. Need for change (Z)
4. Need to finish a task (N)
5. Need to be noticed (X)
6. Need to belong to groups (B)
7. Need to relate closely to individuals (O)
8. Need to be forceful (K)
9. Need to achieve (A)
10. Need to be supportive (F)
PAPI Roles
a. Dinyatakan dalam pernyataan persepsi, misalnya ‘Saya selalu fokus pada langkah-langkah yang akan dilakukan/ masa depan’
b. Mengukur persepsi kita mengenai perilaku kita dalam situasi kerja
c. Faktor penentu perilaku yang memasukkan pengaruh eksternal
d. Melibatkan karakteristik ‘situational’ yang mendesak kita untuk bertindak dengan cara tertentu, mencerminkan kultur organisasi, tuntutan peran kerja, gaya manajemen seorang atasan dll, dan juga pengalaman di luat lingkungan kerja.
e. Tidak mengukur psychological state
10 Role scales
1. Leadership role (L)
2. Organized type (C)
3. Attention to detail (D)
4. Conceptual thinker (R)
5. Social harmonizer (S)
6. Ease in decision making (I)
7. Work pace (T)
8. Emotional restraint (E)
9. Role of the hard worker (G)
10. Integrative planner (H)
ADMINISTRASI
- PAPI-N: Responden diminta untuk memberi tanda sejauhmana mereka setuju/ tidak setuju dengan pernyataan dalam rating scale 7 skala. PAPI-N menyertakan 6-item ‘ skala “social desirability”.
- PAPI-I: Masing-masing item terdiri atas dua pernyataan (A dan B). Subjek diminta untuk memilih satu diantara pernyataan tersebut yang sesuai dengan dirinya, dan bukan memilih yang dianggap umum atau wajar oleh masyarakat.
- Apabila subjek memilih pernyataan A, subjek diminta untuk melingkari tanda panah yang ada diatas nomor item pada lembar jawaban.
- Sedangkan, apabila subjek memilih pernyataan B, subjek diminta untuk melingkari tanda panah yang ada dibawah nomor item pada lembar jawaban.
- Tidak ada batasan waktu, tapi biasanya dapat diselesaikan 25-35 menit. Skor biasanya dihitung pada 20 skala: 10 skala peran dan 10 skala kebutuhan.
- Atas dasar skor ini, kedudukan individu dipetakan ke dalam suatu profil (‘’wheel’’ ), yang diorganisir di sekitar 7 struktur faktor.
- Alat ini terutama didesain untuk digunakan oleh para manajer, staff teknis senior, penyelia pekerjaan kantor dan trainee pasca sarjana.
Skoring PAPI
1. Isi kotak dari masing-masing bagian yang diukur, yang terdapat pada lembar jawaban, dengan menjumlahkan tanda panah yang dilingkari dan menuju ke arah kotak tersebut.
2. Cek total yang terletak di atas dan di bawah lembar jawaban dengan menjumlahkan nilai dari aspek yang berkedudukan sejajar dengan kotak tersebut. Jumlah total yang di atas adalah 45, begitu juga dengan yang di bawah. Jadi jumlah keseluruhan harus 90, sesuai dengan jumlah item.
3. Pindahkan nilai yang terdapat pada masing-masing bagian yang diukur, yang terdapat pada lembar jawaban ke lembar diagram, sesuai dengan kode huruf yang ada, dengan melingkari nilai dari bagian yang diukur. Kemudian, hubungkan seluruh lingkaran tersebut sehingga data siap di interpretasi.
Aspek yang diukur
Ada 7 aspek yang diukur, yang masing-masing aspek terdiri atas bagian-bagian yaitu:
1. followership yang terdiri atas bagian F dan W
2. work direction yang terdiri atas bagian N, G, dan A
3. leadership yang terdiri atas bagian L, P dan I
4. activity yang terdiri atas bagian T dan V
5. social nature yang terdiri atas bagian X, S, B, dan O
6. workstyle yang terdiri atas bagian R, D, dan C
7. temperament yang terdiri atas bagian Z, E dan K.
Lembar interpretasi PAPI
1. L = PERAN – PEMIMPIN (Leadership Role)
• Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.
• Skor 4-0 : cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja
2. P = KEBUTUHAN – MENGATUR ORANG LAIN (Need to Control Others)
• Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang yang bertanggung jawab.
• Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan orang lain.
3. I = PERAN – MEMBUAT KEPUTUSAN (Ease in Decision Making)
• Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan
• Skor 3-4 : berhati hati membuat keputusan
• Skor 5-7 : berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan
• Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan
4. F = KEBUTUHAN – MEMBANTU ATASAN (Need to Support Authority)
• Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu , kemungkinan bantuannya bersifat politis
• Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan
• Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri
• Skor < 2 : cenderung egois , kemungkinan bisa memberontak
5. W = KEBUTUHAN MENGIKUTI ATURAN DAN PENGAWASAN (Need for Rules and Supervision)
• Skor < 4 : berorientasi pada tujuan, mandiri
• Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya
• Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas
6. T = PERAN SIBUK (Pace)
• Skor < 4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri
• Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental
7. V = PERAN PENUH SEMANGAT (Vigorous Type)
• Skor < 5 : cenderung pasif
• Skor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif
8. R = PERAN ORANG YANG TEORITIS (Theoretical Type)
• Skor 0-4 : kurang perhatian , bersifat praktis
• Skor 5-9 : nilai nilai penalaran tergolong tinggi
9. D = PERAN BEKERJA DENGAN HAL – HAL RINCI (Interest in Working With Details)
• Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan , tetapi tidak berminat bekerja detail
• Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail
10. C = PERAN MENGATUR (Organized Type)
• Skor 0-2 : fleksibel – tidak teratur
• Skor 3-5 : teratur tetapi tidak tergolong fleksibel
• Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku
11. X = KEBUTUHAN UNTUK DIPERHATIKAN (Need to be Noticed)
• Skor < 2 : cenderung pemalu
• Skor 2-3 : rendah hati, tulus
• Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik
• Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata
12. B = KEBUTUHAN DITERIMA DALAM KELOMPOK (Need to Belong to Groups)
• Skor 0-3 : selektif
• Skor 4-5 : butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok
• Skor 6-9 : butuh disukai dan diakui , mudah dipengaruhi
13. O = KEBUTUHAN KEDEKATAN DAN KASIH SAYANG (Need for Closeness and Affection)
• Skor < 3: tidak suka hubungan perorangan
• Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan , tapi tidak terlalu tergantung
• Skor 5-9 : sangat tergantung , butuh penerimaan diri 14. S = PERAN HUBUNGAN SOSIAL (Social Extension)
• Skor < 6 : perhatian rendah terhadap hubungan social , kurang percaya pada orang lain
• Skor 6-9 : kepercayaan tinggu dalam hubungan social, suka interaksi social
15. N = KEBUTUHAN MENYELESAIKAN TUGAS SECARA MANDIRI (Need to Finish Task)
• Skor < 3 : menunda atau menghindari pekerjaan
• Skor 3-4 : berhati hati atau ragu dalam bekerja
• Skor 4-6 : cukup bertanggung jawab pada pekerjaan
• Skor 6-9 : tekun , tanggung jawab tinggi 16. A = KEBUTUHAN BERPRESTASI (Need to Achieve)
• Skor 0-5 : ketidakpastian tujuan , kepuasan dalam suatu pekerjaan , tidak ada usaha lebih
• Skor 6-9 : tujuan jelas , kubutuhan sukses dan ambisi tinggi
17. G = PERAN PEKERJA KERAS (Hard Intense Worked)
• Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja , bukan hasil optimal
• Skor 4-7 : kemauan bekerja keras tinggi 18. Z = KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH (Need for Change)
• Skor 0-2 : tidak suka berubah
• Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan
• Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri
• Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif , berfikir jauh kedepan
• Skor 8-9 : mudah gelisah , frustasi , karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis
19. K = KEBUTUHAN UNTUK AGRESIF (Need to be Forceful)
• Skor 0-2 : menhindari masalah , menulak , untuk mengenali situasi sebagai masalah
• Skor 3-4 : suka lingkungan tanang , menghindari konflik
• Skor 5 : keras kepala
• Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan kerja , dorongan semangat bersaing
• Skor 8-9 :agresif, cendering defensive
20. E = PERAN PENGENDALIAN EMOSI (Emotional Resistant)
• Skor < 2 : terbuka , cepat bereaksi , tidak normative
• Skor 2-3 : terbuka
• Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang ,mampu mengendalikan
• Skor > 6: sangat normative , kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan penyusun :
Hafia Gina Rosada (14509338)
kelas 4PA 02
kelompok bidang Psikologi Industri Organisasi
dosen : Asep Juarna
Langganan:
Postingan (Atom)